masukkan script iklan disini
Fokus Kabar (Kota Cirebon) - Patung pengawal Kwan Sing Tee Koen yang berada di Klenteng Dewi Welas Asih, Kota Cirebon, dilaporkan hilang. Kejadian ini mengejutkan pihak pengurus klenteng serta umat yang rutin beribadah di tempat tersebut.
Patung tersebut Guan Ping (kanan) dan Zhou Cang (kiri), yang selama ini dianggap sebagai salah satu simbol pelindung dan keberkahan, diketahui hilang pada Minggu malam jam 19.30 (12/2/24) .
Pengurus Klenteng Dewi Welas Asih, Yeni, mengatakan bahwa pihaknya pertama kali menyadari kehilangan ini saat salah seorang petugas kebersihan tidak menemukan patung tersebut di tempatnya.
Dari hasil rekaman cctv terlihat dua wanita berusia 50 tahun dan 30 tahun yang memakai masker dan topi memasuki altar di duga pelaku pencurian dua rupang pengawal dan memasukan rupang tersebut di dalam tas.
"Kami sangat kaget dan merasa kehilangan karena patung ini memiliki nilai sejarah dan spiritual yang tinggi berusia 400 tahun. Selain itu, patung ini sudah menjadi bagian dari klenteng selama ratusan tahun," ujar Yeni saat ditemui.
Yeni juga menyebutkan bahwa patung pengawal ini merupakan bagian dari pasangan patung penjaga yang ditempatkan di sisi kanan dan kiri altar utama klenteng. Patung tersebut terbuat dari bahan kayu dengan ukiran detail khas budaya Tionghoa.
Pengurus klenteng telah melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian setempat untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. "Kami berharap patung ini dapat segera ditemukan dan dikembalikan ke tempatnya. Kami juga menghimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi terkait kejadian ini untuk segera melapor," tambah Yeni.
Hilangnya patung pengawal ini menjadi sorotan karena patung tersebut tidak hanya bernilai sejarah, tetapi juga menjadi simbol penting bagi komunitas Tionghoa di Cirebon. Umat yang biasa beribadah di klenteng tersebut berharap agar peristiwa serupa tidak terulang di masa mendatang.
Klenteng Dewi Welas Asih sendiri merupakan salah satu tempat ibadah tertua di Cirebon yang sering dikunjungi umat maupun wisatawan karena keindahan arsitekturnya dan nilai historisnya. Kejadian ini menjadi peringatan penting bagi pengelolaan keamanan situs-situs bersejarah di daerah tersebut.
Admin Klenteng Dewi Welas Asih, Yeni, mengatakan bahwa pihaknya pertama kali menyadari kehilangan ini saat salah seorang pengurus vihara Romo Yanto tidak menemukan patung tersebut di tempatnya.
(herwin)